Beda Perlakuan Protes Perang Gaza di Kampus AS dan Kanada, Australia Kosongkan, Bukan Bongkar Tempat Perkemahan: Okezone News

banner 468x60

PERTH – Tindakan untuk memprotes perang Israel di Gaza dan pro-Palestina masih terjadi. Tidak hanya di Amerika Serikat (AS)mahasiswa juga melakukan acara serupa di berbagai lokasi kampus di dalam Australia oleh siapa Kanada.

Ratusan orang yang memprotes perang Israel di Gaza berunjuk rasa di salah satu universitas terkemuka di Australia pada Jumat (3 Mei 2024). Mereka menuntut universitas tersebut melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.

banner 336x280

Pekan lalu, aktivis pro-Palestina mendirikan kamp di luar auditorium utama Universitas Sydney, salah satu universitas terbesar di Australia.

Kamp serupa juga didirikan di universitas-universitas di Melbourne, Canberra dan kota-kota lain di Australia.

Berbeda dengan di AS, di mana polisi mengusir paksa sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina di beberapa universitas, lokasi protes di Australia berlangsung damai dan hanya ada sedikit kehadiran polisi.

Pihak kampus bahkan tidak meminta polisi untuk mengusir para pengunjuk rasa. Wakil Rektor Universitas Sydney Mark Scott mengatakan kepada media lokal, Kamis (5/2/2024) bahwa kelompok pro-Palestina bisa tetap berada di kampus karena tidak ada kekerasan seperti di AS.

Meskipun beberapa mobil polisi diparkir di pintu masuk universitas, tidak ada polisi yang hadir dalam protes tersebut.




Ikuti berita Okezone berita Google

Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya

Australia, sekutu lama Israel, semakin kritis atas tindakannya di Gaza, di mana seorang pekerja bantuan Australia tewas dalam serangan Israel bulan lalu.

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengatakan pemerintah tidak berbuat cukup untuk mempromosikan perdamaian dan memimpin massa dalam nyanyian menentang Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese dan pemerintahannya.

Sementara itu, di Kanada, mahasiswa juga mendirikan kamp di berbagai kampus termasuk Universitas Toronto, Universitas British Columbia, dan Universitas Ottawa.

Perdana Menteri Quebec, Francois Legault, tampak bersemangat dan menyerukan agar kamp di Universitas McGill di Montreal dibatalkan karena semakin banyak mahasiswa yang mendirikan kamp pro-Palestina di beberapa universitas terbesar di Kanada.

Meski pihak kampus meminta campur tangan polisi, aparat penegak hukum tidak mengambil tindakan apa pun untuk membersihkan kamp pada Kamis (2 Mei 2024). Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang memantau situasi.

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *